Kamis, 08 Juni 2017


BAB 6
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Siapakah Anak yang Menderita Ketidakmampuan Itu?
            Dahulu istilah “ketidakmampuan” (disability) dan “cacat” (handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.
Gangguan Indra
Gangguan  Penglihatan. Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) yang dengannya murid dapat belajar dengan baik.
Gangguan Pendengaran. Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan di sini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran :
·         Pemasangan cochlear (dengan prosedur pembedahan).
·         Menempatkan semacam alat di telinga.
·         Sistem hearing aids dan amplifikasi.
·         Perangkat telekomunikasi, dan radiomail.
Gangguan Fisik
·         Gangguan Ortopedik. Gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
·         Gangguan kejang-kejang. Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Retardasi Mental
            Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Gangguan Bicara dan Bahasa
·         Gangguan Artikulasi. Gangguan artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar.
·         Gangguan Suara. Gangguan suara tampak dalam ucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah.
·         Gangguan Kefasihan. Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang, atau berulang-ulang.
·         Gangguan Bahasa. Gangguan bahasa adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
Ketidakmampuan Belajar.
Berdasarkan defenisinya, anak yang menderita gangguan belajar :
1.      Punya kecerdasan normal atau diatas normal.
2.      Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau, biasanya, beberapa mata pelajaran.
3.      Tidak memiliki problem atau gangguan lain.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder
            Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-ciri :
1.      Kurang perhatian,
2.      Hiperaktif,
3.      Impulsif.
Anak yang menunjukkan gejala ADHD bisa didiagnosis sebagai :
1.      ADHD dengan kecenderungan lebih pada kurang perhatian.
2.      ADHD dengan kecenderungan lebih pada hiperaktif/impulsif.
3.      ADHD dengan kecenderungan baik itu kurang perhatian ataupun hiperaktif/impulsif.
Gangguan ini terjadi empat sembilan kali lebih banyak pada anak lelaki ketimbang perempuan.

Gangguan Perilaku dan Emosional
            Gangguan perilaku dan emosional terdiri dari problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan pribadi atau sekolah.
Perilaku Agresif, di Luar Kontrol. Beberapa anak yang digolongkan memiliki gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang mengganggu, agresif, membangkang, atau membahayakan biasanya akan dikeluarkan dari sekolah. Anak yang mengalami gangguan emosional harus lebih mungkin diklasifikasi sebagai punya problem dalam berhubungan pada masa sekolah menengah.
Depresi, Kecemasan, dan Ketakutan. Beberapa anak memendam problem emosional mereka. Depresi, kecemasan, dan ketakutan mereka menjadi hebat dan menetap sehingga kemampuan mereka dalam belajar makin menurun. Depresi adalah gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, dan tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang lama. Kecemasan (anxiety) adalah perasaan yang tidak menentu sekaligus tidak menyenangkan.
Sumber :
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

0 komentar:

Posting Komentar

 

Winika's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates